Tari-FBS. Jumat, 20 November 2015 ruang seminar Gedung Pusat Layanan Akademik FBS UNY pagi-pagi sudah didatangi banyak mahasiswa. Mereka merupakan mahasiswa jurusan seni tari yang hendak mengikuti kegiatan seminar nasional. Kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Seni Tari ini mengangkat tema “Membentuk Kepribadian Bangsa melalui Seni Tari”. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah mengenalkan pada mahasiswa dan khalayak umum bahwa seni tari tidak hanya menyoal pertunjukan, namun dengan tari mampu membentuk suatu kepribadian, jawab Ifana Nilam Arimbi selaku ketua pelaksana kegiatan. Ifana menambahkan adanya seminar ini dapat membantu menambah pengetahuan mahasiswa seni tari yang hendak menggarap ujian koreografi dengan didatangkannya seorang pencetus koreografi lingkungan, yakni Hendro Martono, M.Sn.

Selain narasumber koreografi lingkungan, seminar nasional ini juga menghadirkan beberapa narasumber lain seperti Muh. Mukti, S. Kar., Kuswarsantyo, M.Hum., dan Cak Wido. Dalam kesempatan tersebut para narasumber sepakat bahwa seni tari adalah salah satu cara untuk membentuk karakter. Muh. Mukti, S. Kar menambahkan bahwa gerakan yang kita lakukan sehari-hari menunjukkan karakter kita. Hal ini diamini oleh Hendro Martono, M. Sn yang berpendapat bahwa gerakan-gerakan dalam tari itu terinspirasi dari gerakan-gerakan sehari-hari yang terjadi di lingkungan.

Seminar yang dibuka dengan tari Remo khas Jawa Timur dan dilanjutkan dengan penyampaian sambutan dari Dekan Fakultas Bahasa dan Seni dihadiri kurang lebih 150 peserta. Tidak hanya dari mahasiswa seni tari FBS UNY yang hadir, namun juga dihadiri beberapa mahasiswa dari UNNES yang saat itu terlihat mencolok dengan mengenakan almamater kuning. Acara ini kemudian ditutup dengan penampilan syahdu dari grup akustik ‘Eksekustik’.

Acara seminar ini merupakan acara pembuka dalam kegiatan serangkaian akhir tahun Himpunan Mahasiswa Seni Tari. Selanjutnya akan ada kegiatan Dance Competition pada 22 November 2015 dan Malam Puncak ‘Pesona Purnama’ pada 28 November di Stage Tari Tedjokusumo. (Nasibah)